Selasa, 22 Maret 2011

TAMPARAN SEORANG 'ALIM

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Abang Sam (Amerika Serikat) kembali ke Tannah Air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanyauntuk mencaris eorang guru agama, kyai, atausiapa pun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Andasiapa ?dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai: saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan mejawab pertanyaan anda.
Pemuda: Anda yakin? Sedang professor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya!
2. Apakah yang dinama takdir?
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukkan keneraka yang dibuat dar iapi, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsure yang sama. Apakah tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi siPemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa Anda marah kepada saya?
Kyai:Saya tidak marah ...
Tamparan Saya atas 3 buah pertanyaan yang Anda ajukan kepada Saya.
Pemuda:Saya sungguh sungguh tidak mengerti.
Kyai:Bagaimana rasanya tamparan Saya?
Pemuda:Tentu saja Saya merasakan sakit.
Kyai:Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda:Ya!
Kyai:Tunjukkan pada Saya wujud sakit itu ?
Pemuda:Saya tidak bisa.
Kyai:Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai:Apakah tadi malam Anda bermimpiakan ditampar oleh saya?
Pemuda:Tidak
Kyai:Apakah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya har iini?
Pemuda:Tidak
Kyai:Itulah yang dinamakan takdir.
Kyai:Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda?
Pemuda:Kulit.
Kyai:Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda:Sakit.
Kyai:Walau pun terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syetan.



woyo woyo seperti itukan manusia sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar